Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 07:18:57【Kabar Kuliner】063 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(1)
Artikel Terkait
- Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
- Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan
- Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar
- KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
- Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
Resep Populer
Rekomendasi

Harga mahal, Bappenas: 40

BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG

Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo

Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang

Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini

Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah